CARA BETERNAK LELE SANGKURIANG

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.

Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).

Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele Sangkuriang.

Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas.

Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.

Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama Lele Sangkuriang. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).

Budidaya lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m - 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.

Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.

Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumu (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yan sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:

Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
pH air yang ideal berkisar antara 6-9.
Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.
Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.

Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.

Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm. Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Sedangkan pengeluaran air yang berupa siphon lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang dengan bantuan pipa berbentuk L mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam.

Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.

Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:

a. Persiapan kolam tanah (tradisional)

Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).

Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).

Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.

Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring
Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.

b. Persiapan kolam tembok

Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.

c. Penebaran Benih

Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.

d. Pemberian Pakan

Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.

e. Pemanenan

Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 15 - 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan.

Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.

Proses Produksi pada kegiatan pembesaran disajikan Tabel 1.

Tabel 1
Proses pembesaran lele Sangkuriang di bak tembok.

Kriteria Satuan Pembesaran
Ukuran Tanaman
- Umur hari 40
- panjang cm 4 - 8
- bobot gram 4- 6
Ukuran Panen
- Umur hari 130
- panjang cm 15 - 20
- bobot gram 125 - 200
Sintasan % 80-90
Padat Tebar Ekor/m2 50-75
Pakan
- Tingkat Pemberian % bobot 3
- Frekuensi Pemberian kali/hari 3
Tingkat Konversi Pakan 0,8 - 1,2

Kegiatan budidaya lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp.

Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan plastik di sekeliling kolam.

Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.

Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.

Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.
Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.
Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air).
Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK
Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik
Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.

Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.

[+/-] Selengkapnya...

Bisnis dengan Budidaya Ikan Lele

BUDIDAYA LELE

• Jika kita ingin memulai ternak lele dgn tebar bibit 10.000 ekor ukuran 10-12 cm harga di pasaran Rp.250-300/ekor setidaknya diperlukan lahan 100 m2, jumlah pakan pelet 1 ton jika konversi pakan menjadi daging 90 % diestimasikan kita mendpt hasil 900 kg, masa pemeliharaan 60-80 hari.Sebaiknya pada saat 30-40 hari stlh tebar benih dilakukan sortir, krn mulai banyak bibit yg bertubuh bongsor yg sering meng-kanibal ikan yg lain.

• Tebar lele, bisa diawali dgn tebar ukuran 2-3 cm dgn kapadatan 100-150 ekor/m2, pilih lokasi dgn suhu > 26 C. Jadikan warna air menjadi hijau daun utk suplai O2 lbh baik, dgn cara pemupukan & aplikasi probiotik. Umur 90 hari akan di dpt 140 gr ( 7ekor/Kg). dgn kepadatan itu kolam dari terpal atau beton.
Sebenarnya dgn teknologi probiotik tebar lele sudah mampu sampai 400 - 500 ekor/m3. tetapi diperlukan kepiawaian dlm manajemen pengelolaan kualitas air.

• bentuk fisik kolam tdk terlalu utama, baik itu kolam tembok ataupun tanah. yang diutamakan dlm ternak lele adalah kualitas benih, air dan pakan.Benih sebaiknya beli dari pembenih lele langsung dan mulai dari benih yg agak besar contohnya ukuran 10-12 cm dgn kepadatan 100-150 ekor/m2, air bebas pencemaran bisa berasal dari air sungai, sumur, PAM yg sudah diendapkan. kolam sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam harus dlm kondisi air tdk jalan krn lele rentan terhadap perubahan air yg terus menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir. kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dgn ketinggian air 80 cm.pakan utama sebaiknya menggunakan pakan pabrik dgn kandungan protein >32% dan dpt diberi pakan tambahan berupa limbah peternakan ayam spt bangkai ayam,usus,telur yg gagal tetas dng terlebih dahulu dibakar/direbus.

• Petani lele di rangkasbitung (Banten), ukuran kolam 10×10M2 ditanami benih 10.000 ekor, diberi pakan 4 kali sehari dan 40 hari kemudian panen sekitar 1,2 ton. Kedalaman air sekitar 80 cm, kolam tidak dibeton tapi cukup tanah alami. 2 minggu setelah tabur benih, ikan dipisah-pisahkan yang ukuran besar dan yang kecil. Oya jenis lele silangan antara patin dan dumbo, saya lihat warna ikan agak putih tidak seperti lele biasa dan tidak matil, juga tidak meng-kanibal yang lainnya.
Harga benih sekitar Rp. 250/ekor, hasil diskusi dengan peternak nih, total biaya sekitar 7,5 juta (Bibit+Pakan), 40 hari tanam menghasilkan sekitar 10 Juta.

• Tips membuat pakan tambahan untuk lele, peternak lele bisa mencobanya, dgn bahan :
1. Ampas tahu
2. Katul (dedek halus) dari padi
3. Ikan Asin BS(dihaluskan)lebih bagus di rebus
dgn perbandingan 10:5:1 jd setiap 10 kg ampas tahu,+5kg katul,+ 1kg ikan asin bs aduk jd satu, berikan sesuai kebutuhan.

• Modal awal, kita coba buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30an cm, tanah galian urug-kan ke sekitar pinggir calon kolam. Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah membeli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan, ataupun yang lebih mahal juga bisa, tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. Isilah dengan air jernih, biarkan selama 2-3 malam (jangan langsung ditaburi benih). Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.

• Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Beli pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg. Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg, Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor. Bikin saja tulisan di depan rumah “JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH” Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa. Pakai terpal plastik juga (hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang .

untuk Analisa usaha silahkan kunjungi http://www.atanwijaya.co.cc

Sumber :Buku Budidaya Lele Sangkuriang, Dit. Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya

[+/-] Selengkapnya...

Kelebihan Kolam Terpal

Kolam Terpal cocok sekali untuk daerah yang sulita mendapatkan fasilitas air bersih atau jauh dari air bersih. Lahan terbatas seperti halaman rumah dapat dimanfaatkan untuk Budidaya Lele Dumbo. Selain praktis kolam terpal pun dapat dikerjakan dalam waktu singkat tidak perlu membutuhkan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Banyak sekali keuntungan yang dapat diraih dari Budi Daya Lele Dumbo di kolam terpal, antara lain :

  1. Waktu Produksi lebih cepat
  2. Tingkat kematian lebih rendah
  3. Pengawasan lebih intensif
  4. Dapat dipindah atau diubah bentuknya
  5. Tidak mengalami penyusutan debit air

Dalam pemeliharaan kolam terpal usahakan kolam selalu terisi air, hal tersebut dilakukan agar terhindar dari ancaman hewan pengerat. Hewan seperti tikus senang menggigit tepian terpal. Pada area pinggiran kolam harus selalu bersih dari rumput, dan tumbuhan yang menjalar untuk menghindari ular bersarang atau numpang tidur, waduuh bahayakan ?

[+/-] Selengkapnya...

Kolam Terpal


Banyak media yang dapat kita gunakan untuk memelihara ikan lele dumbo atau ikan lainnya. Kolam tanah , kolam beton dan kolam terpal atau plastik, tentunya dari banyak media yang kita ketahui kolam terpallah yand sangat efisien untuk memanfaatkan lahan yang sempit. Ok sekarang kita membahas tentang kolam terpal.
Kolam terpal adalah kolam yang terbuat dari terpal yang telah dilapisi bahan yang dapat menjaga agar air tidak bocor. Banyak sekali jenis-jenis terpal yang dapat kita gunakan untuk pembuatan kolam, harga menentukan kualitas terpal tersebut semakin mahal semakin baik. Tapi, kita harus melihat isi kantong kita terlebih dahulu apakah cukup untuk memenuhi persyaratan tersebut. Untuk penenmpatannya kolam terpal bisa kita tempatkan dimana saja tergantung lahan yang akan kita manfaatkan, bisa di pekarangan rumah , atupun dikolam yang sudah terbentuk terus kita lapisi terpal untuk menjaga agar ketersediaan air selalu ada. Untuk dinding kolam cukup menggunakan bambu saja dan mudah lagi mendapatkannya serta tidak mahal.

Bahan yang perlu dipersiapkan :

  • Terpal dengan kualitas yang baik ( Ukuran tergantung pemakaian ),
  • Bambu yang sudah tua,
  • Paku 2 cm ( untuk membentuk kerangka ) 7 cm untuk menancapkan kerangka ke tonggak atau tiang penahan.
  • Tali Plastik
  • Kawat Besi

Alat yang digunakan :

  • Golok
  • Gergaji
  • Palu
  • Alat Ukur (meteran)

Setelah bahan dan alat kita persiapkan mari kita membuat kolam step by step :
untuk kali ini kita berikan contoh pembuatan kolam dengan ukuran 5 x 7 m maka, terpal yang harus dipersiapkan adalah 6x8 m dengan asumsi 1 m untuk tinggi kolam.

Lahan
Bersihkan lahan dari rumput serta benda yang dapat menggangu atau merusak terpal, ratakan tanah tersebut untuk dasar kolam agar air tetap merata.

Bambu
Siapkan potongan bambu utuh dengan panjang 130 cm sebanyak 28 potong untuk membuat tiang pada dinding kolam. Tancapkan 2 potongan bambu pada setiap sudut kolam, berikan jarak 1 meter pada setiap tonggak.


Setelah kita menancapkan tonggak - tonggak tadi, mari kita buat kerangkanya!.
potong bambu sesuai ukuran kolam lalu kita belah menjadi empat bagian


agar bambu kelihatan rapi dan bagus serta mencegah agar terpal tidak robek karena ada bagian bambu yang masih tajam maka kita rapikan atu kita serut bagian yang masih tajam tersebut. kerapatan kerangka semakin bawah semakin rapat agar kuat terhadap tekanan air, sesuaikan ukuran sesuai kolam yang akan dibuat. Bentuklah kerangka seperti gambar di bawah ini.


waduh cape juga ya bikin kolam? kita istirahat dulu ngopi sambil ngerokok enak juga.he..he

Pasang keempat kerangka yang sudah kita buat tadi , paku ke setiap tonggak yang sudah ditancapkan sebelumnya dan pada atas kerangka yang sudah kita paku tadi beri potongan ½ diameter bambu agar terlihat rapi serta untuk menjepit terpal nantinya.

Setelah selesai, selanjutnya terpal yang sudah disiapkan kita pasang mulai dari tengah ke tepi kolam agar tidak terjadi kerutan/rongga pada dasar kolam. Jepit pinggiran terpal diatas bambu yang berdiameter ½ tadi agar kuat tidak merosot.

Pengisian air dapat dilakukan dengan bertahap.

Demikian artikel dari kami semoga bermanfaat. J

Wassalam

[+/-] Selengkapnya...

Memilih Benih Ikan Lele Dumbo


Memelihara ikan lele dumbo pada kolam terpal harus memperhitungkan luas kolam. Apabila dalam penebaran terlalu rendah akibatnya anda akan mengalami kerugian karena tidak memanfaatkan luas kolam yang ada. begitupun sebaliknya, bila terlalu padat atau tinggi maka akan terjadi persaingan dalam makanan, ruang, ataupun kebutuhan oksigen. Untuk penebaran benih harus memperhatikan umur benih tersebut biasanya, benih yang berumur kurang dari 1 bulan kurang tahan terhadap suhu di sekitar kolam. Benih sebelum di tebar harus di sortir terlebih dahulu agar tidak terjadi seperti yang kita bahas diatas persaingan lagi deh timbulnya, persaingan makanan dan tempat kemungkinan akan terjadinya kanibalisme atau dengan kata lain yang lebih besar ukuran nya akan memangsa benih yang lebih kecil. Benih terlihat sehat , aktif , responsif terhadap makanan kondisi lendir normal.


Demikian tips dari kami semoga bermanfaat. Terima Kasih.

[+/-] Selengkapnya...

Penyakit Pada Benih Lele

Masa masa kritis pada benih lele dumbo adalah saat berumur kurang dari 2 bulan, tetapi pada kolam terpal resiko terserang penyakit sangat kecil. untuk menghindari hal tersebut kita harus selalu menjaga kebersihan air , lingkungan sekitar kolam jangan sampai air limbah masuk ke kolam benih. Katak termasuk penyakit yang bisa menggangu bukan menggangu lagi mereka bisa memakan benih lele dumbo yang masih berukuran kecil. Pada saat penyortiran harus sangat hati-hati jangan sampai mengakibatkan luka pada tubuh lele. luka pada tubuh ikan lele dapat dengan mudah dimasuki penyakit, jangan memberikan makanan yang berlebihan karena, sisa makanan tersebut akan mengendap di dasar kolam dan membusuk maka timbul bibit penyalit. Pisahkan benih yang terkena penyakit segera berikan pengobatan, untuk obat-obatan banyak tersedia di toko - toko yang menyediakan kebutuhan ikan. Formalin salah satu obat yang banyak digunaka untuk mengobati benih lele dumbo dosis penggunaan harus disesuaikan dengan banyaknya benih yang terkena penyakit.

[+/-] Selengkapnya...

Sekretariat

Kelompok Pengembangan Perikanan Desa ( KPPD )
TUNAS MANDIRI


Kp. Pasir Randu Rt.06 Rw.02 Desa Kadu Kec. Curug
Tangerang-Banten

Contact Person :

YANDRI

( im3 ) 085719402986 ,( esia ) 02199046581


[+/-] Selengkapnya...

Pakan yang dapat diberikan

Macam - macam pakan yang dapat diberikan pada Lele Dumbo :

  1. Pelet ( Berdasarkan ukuran Lele )
  2. Cacing tubifex ( Cacing Sutera )
  3. Jentik Nyamuk
  4. plankton
  5. Kutu Air
  6. Tumbuhan Air
  7. Cacing Tiger
  8. Cacing Sawah
  9. Cacing Gelang
  10. Keong Mas
  11. Ikan Rucah
  12. Limbah Pemotongan Ayam / Hewan lainnya
  13. Limbah Pemindangan
Nah setelah kita mengetahui apa saja makanan yang disukai si lele dumbo sekarang, pilih alternatif mana yang bisa kita manfaatkan. selamat berjuang ! merdeka....he..he

[+/-] Selengkapnya...

Karakteristik Lele Dumbo

Lele Dumbo termasuk spesies Clarias gariepinus. Lele dumbo dilengkapi dengan organ arborescent ( insang tambahan ) atau biasa disebut dengan labyrinth. Ciri-ciri ikan lele dumbo kulit berlendir, tidak bersisik, mempunyai loreng pada kulitnya. Lele dumbo dapat hidup didalam lumpur dan memiliki sedikit oksigen, lele dumbo pun mampu hidup tanpa air sekalipun, asalkan udara disekitarnya cukup lembab. contohnya, lele dumbo dibawa dalam karung goni yang sudah dibasahi ( tapi jangan lele yang masih kecil ga bakalan kuat mas! ini hanya berlaku untuk lele dengan ukuran lebih dari 1/2 kg ). lele dumbo dilengkapi dengan enam pasang kumis yang berfungsi sebagai alat peraba. Suhu yang paling ideal 20-30 derajat celcius, pada dasarnya lele dumbo termasuk karnivora atau pemakan daging di habitat alaminya lele dumbo memakan jentik nyamuk, serangga, siput, kutu air dan sebagainya. lele dumbo akan bertelur atau memijah bila si betina telah matang kelamin. si betina akan mengeluarkan telur - telurnya dan kemudian si jantan beraksi dengan menyemprotkan sperma ke telur - telur tersebut. Telur akan menempel pada batu , atau tanaman yang memiliki serabut contohnya ijuk. Kandungan Gizi yang terdapat pada lele dumbo sangatlah besar setiap 100 gram lele dumbo mengandung 18,2 gram protein, 149 kalori energi , 8,4 gram lemak dan 6,4 karbohidrat. Tunggu apalagi? datang langsung ke tukang Pecel Lele ya?! he...he

[+/-] Selengkapnya...

 

© 2007 Kelompok Pengembangan Perikanan Desa TUNAS MANDIRI: 2009 | Design by Template Unik



Template unik dari rohman


---[[ Skip to top ]]---